Doc/foto: Ronny Tanuwijaya (kanan/batik)

Catatan Sepakbola
Ronny Tanuwijaya
(Pemerhati Sepakbola Nasional dan Dewan Redaksi Indoposnews)

Tugas Berat Menanti Patrick Kluivert

“DIBERHENTIKANNYA” Shin Tae Yong (STY) oleh PSSI dari kursi kepelatihan tim nasional, membuat dunia sepakbola Tanah Air dilanda gonjang-ganjing. Bahkan masih berlangsung sampai hari ini. Ada yang pro, ada pula yang kontra. Ada yang menyayangkan, ada juga yang mengiyakan. Masing-masing punya argumen.

Saya tidak akan masuk pada perdebatan setuju atau tidak STY diberhentikan. Fakta yang tersaji saat ini, PSSI sudah menunjuk pengganti STY. Pelatih baru timnas yang dihadirkan sudah kita ketahui bersama, yakni Patrick Kluivert. Pelatih asal Belanda yang namanya begitu moncer saat masih menjadi pemain di era 1990-an hingga pertengahan 2000-an. Dia akan didampingi dua asisten, Alex Pastoor dan Denny Landzat. Keduanya juga asal Belanda.

Kenapa pengganti STY harus dari Belanda? Mudah menemukan jawabannya. Karena saat ini skuat timnas Merah Putih didominasi oleh pemain diaspora yang notabene lahir dan besar di Negeri Kincir Angin, Belanda. Masuk akal kalau PSSI memilih juru taktik timnas dari negara peraih juara Piala Eropa 1988 tersebut.

Chemistri akan lebih cepat terjalin, pasti. Komunikasi dapat berjalan lebih lancar, itu juga pasti. Dengan begitu maka tugas pelatih baru timnas ini akan lebih ringan. Paling tidak terhadap dua komponen itu. Sedangkan soal teknis, pastinya kita semua masih harus menunggu bagaimana mereka meracik timnas Indonesia yang saat ini sedang bersaing di putaran ketiga Zona Asia Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ada empat laga krusial yang akan dijalani timnas, melawan Australia, Bahrain, China, dan Jepang. Tugas berat sudah menanti Kluivert.

Saya bisa memahami jika masyarakat Indonesia sangat tidak sabar menanti polesan Kluivert, Pastoor, dan Landzat. Yang ditunggu-tunggu adalah apakah trio Belanda ini akan bisa membuat perubahan pada performa timnas pasca “lengsernya” STY. Perubahan Positif tentunya. Perubahan yang memperlihatkan penampilan Jay Idzes dkk menjadi lebih menjanjikan. Bukan sebaliknya. Menjadi menurun. Apabila ini yang terjadi bisa gawat. Bisa-bisa PSSI bakal diguncang prahara baru.

Jujur, sejak STY menangani timnas, performa Indonesia mulai menjanjikan. Masyarakat banyak berharap sentuhan tangan dingin STY akan membawa Indonesia menjadi tim yang mulai diperhitungkan dan ditakuti. Paling tidak di kawasan Asia. Sayangnya kiprah STY harus terhenti disaat fans timnas sedang sayang-sayangnya.

Apapun, keputusan sudah dibuat PSSI. Terlepas dari apakah mengganti pelatih itu kelak akan merugikan atau malah menguntungkan, lagi-lagi, kita tunggu bersama.

Kita hormati keputusan PSSI di bawah komando Erick Thohir. Saya yakin, PSSI sudah memperhitungkan segala risiko terkait penunjukkan Kluivert sebagai pengganti STY.

Sudah waktunya menyudahi perdebatan soal pelatih. Tidak perlu juga ada drama-drama di luar lapangan yang hanya akan menguras energi.

Saatnya fokus menyiapkan timnas menjelang laga penting Maret dan Juni mendatang. (Tim)