IPNews. Jakarta. Dalam lawatan kunjungan ke United Arab Emirates (UAE), Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, SE.MM., berkesempatan meninjau pesawat Dassault Mirage 2000-9 di fasilitas militer Pangkalan Udara Al Dhafra, Abu Dhabi, Rabu (24/5/2023) pekan lalu.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, SE.MM., berkunjung ke Abu Dhabi, UEA dalam rangka memenuhi undangan dari Panglima Angkatan Bersenjata UAE, Letnan Jenderal Issa Al Mazrouei. Panglima TNI berkesempatan melihat secara langsung bahkan sampai ke kokpit salah satu generasi terakhir pesawat tempur canggih Dassault Mirage 2000-9.
Tidak hanya itu Panglima TNI juga melihat secara langsung simulator dari pesawat tempur Mirage 2000-9 yang digunakan untuk melatih personil yang nantinya akan mengawaki pesawat tersebut.
Investasi yang dilakukan oleh Pemerintah dan Angkatan Bersenjata UAE menunjukan atensi yang sangat besar terhadap pengembangan tidak hanya alatnya tapi juga sumber daya manusia yang pada akhirnya akan menentukan kapasitas maksimal yang dapat dicapai dengan alutsista yang canggih.
Investasi terhadap pengembangan SDM Pemerintah dan Militer UAE tidak hanya pada pengadaan simulator pesawat tempur akan tetapi juga pada fasilitas Computer Based Training untuk pesawat Mirage 2000 dan ini juga menjadi fokus kunjungan Panglima TNI dan delegasi.
Kunjungan tersebut untuk memperkuat kerja sama militer antara TNI dengan Angkatan Bersenjata UAE dan membangun ikatan saling percaya atau mutual trust diantara keduanya.
Momen ini juga digunakan untuk melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama di bidang militer dalam bentuk arrangement yang sudah tertunda selama dua tahun, bertempat di Markas Besar Angkatan Bersenjata Persatuan Emirat Arab.
Panglima Angkatan Udara dan Pertahanan Udara UAE Mayor Jenderal Ibrahim Al-Alawi menyambut kedatangan Panglima TNI dan rombongan di fasilitas militer Pangkalan Udara Al Dhafra.
Momentum tersebut dilaksanakan pasca penandatanganan perjanjian kerja sama militer antara kedua negara.
Kunjungan Panglima TNI ini adalah merupakan bagian dari diplomasi militer yang dilakukan oleh TNI kepada negara-negara sahabat dalam rangka meningkatkan kerja sama militer diantara kedua belah pihak. kata Kabidpeninter Puspen TNI Kolonel Arm Suhendro Oktosatrio dalam keterangan tertulis di Jakarta Rabu (31/5/2023).
Namun demikian kerja sama militer hanyalah output dari diplomasi militer yang tujuan utamanya adalah membangun mutual trust dan common understanding. (Tim)