IPNews. Jakarta. Awal yang bagus dicatat tim U-17 Indonesia pada laga pembuka Grup C AFC U-17 Asian Cup 2025. Tim muda Merah Putih berhasil mengalahkan tim kuat Korea Selatan 1-0 di Jeddah, Saudi Arabia, Jumat (4/4/2025). Gol penentu kemenangan Indonesia diciptakan Evandra Florasta dari titik penalti pada menit ke-92.
Hasil yang benar-benar di luar dugaan mengingat lawan yang dihadapi adalah salah satu raksasa Asia. Simak saja. Sepanjang pertandingan Indonesia dikurung habis. Penguasaan bola Korea Selatan tercatat 68 persen! Peluang mencetak gol juga banyak mereka ciptakan.
Kalau Mathew Baker dkk pada akhirnya mampu menahan gempuran-gempuran tim lawan, itu karena fokus dan disiplin para pemain Indonesia sangat baik. Strategi bertahan yang diterapkan coach Nova Arianto sangat tepat. Dia tahu bagaimana mengunci serangan lawan agar tak sampai menembus gawang Indonesia.
Tentu, selain fokus dan disiplin para pemain menjaga kedalaman, semangat pantang menyerah para pemain U-17 Indonesia juga menjadi faktor pendukung lainnya sehingga dapat menyudahi laga berat ini dengan kemenangan. Tiga poin yang sangat penting sebagai modal mewujudkan misi meraih tiket Piala Dunia U-17 yang akan digelar di Qatar, November 2025 mendatang.
Modal positif sudah di tangan. Kini tim U-17 Indonesia bersiap menyambut laga kedua melawan Yaman, Senin (7/4/2025) malam. Jika para pemain Indonesia bisa tampil konsisten dan penuh percaya diri, Yaman sangat mungkin untuk dikalahkan. Dan, jika kemenangan kembali diraih, maka bisa dipastikan tiket ke Piala Dunia U-17 sudah digenggam.
Saya memprediksi kans Indonesia mengalahkan Yaman cukup besar. Secara kekuatan Yaman tidak terlalu istimewa. Jauh lebih tangguh Korea Selatan, pastinya. Namun, Indonesia tetap harus mewaspadai kemampuan Yaman. Seperti halnya Indonesia, Yaman juga mengawali penampilannya dengan kemenangan atas Afghanistan 2-0. Yaman memimpin puncak klasemen sementara Grup C dengan poin 3.
Melihat penampilan Yaman, mereka biasa-biasa saja. Secara permainan tim mereka tidak terlalu bagus. Mereka unggul dalam kemampuan individu para pemainnya. Selain itu, lawannya Afghanistan juga bermain buruk. Wajar jika Yaman dapat mengalahkan Afghanistan.
Buat Indonesia sendiri yang harus diingat adalah jangan memandang enteng Yaman. Menyimak sepak terjang Yaman di babak kualifikasi terbilang mentereng. Mereka tampil sebagai juara Grup I. Bersaing bersama Vietnam, Myanmar, dan Kyrgistan, Yaman tidak pernah terkalahkan. Satu catatan lainnya, pada Piala Asia U-17 terakhir (2023) di Thailand, Yaman melaju hingga babak perempatfinal. Yaman gagal melaju ke semifinal setelah kalah lawan Iran dalam duel seru yang berujung pada adu penalti.
Melawan Yaman Evandra dkk harus tetap fokus. Kemenangan penting lawan Korea Selatan jadi modal positif untuk menambah rasa percaya diri para pemain. Setidaknya mental para pemain Indonesia lebih terangkat. Saya juga yakin, Yaman akan sangat hati-hati dan tidak berani meremehkan Indonesia pasca kemenangan 1-0 dari Korea Selatan.
Yang penting jangan over confidence, serta jangan under estimated terhadap lawan. Ingat, Yaman juga ingin menang. Sepertinya halnya Indonesia yang ingin secepatnya memastikan diri lolos dari persaingan grup, Yaman pun sama.
Sekali lagi. Tetap fokus dan konsentrasi penuh. Perjuangan belum berakhir. Bravo Indonesia!. (Red)