IPNews. Banten. Ketua Dewan Pers Mohamad Nuh berharap para ahli Pers Dewan Pers bisa turut menciptakan kehidupan demokrasi yang sehat.
“Pers sebagai kekuatan. satu pilar demokrasi di negara ini. Pilar demokrasi peran Pers menjadi sangat strategis dalam menjaga demokrasi dan membangun nasionalisme.
“Sebagai Ahli Dewan Pers harus mampu menjaga kemerdekaan pers dan demokrasi yang sehat,”ungkap Mohamad Nuh saat memberikan sambutan pada pengukuhan 57 Ahli Pers Dewan Pers dari seluruh Indonesia pada Minggu Malam (21/11/21), di Serang Banten.
Dikatakan ahli pers setidaknya memiliki tiga e kemampuan yakni expert (ahli), experion (pengalaman) dan eksperimen (pernah mencoba) dan jika ketiganya dipelajari dengan baik maka menjadi expert (ahli) yang dihandalkan.
Dia juga berharap agar keberadaan Ahli Pers Dewan Pers mampu memperluas fungsi dari tenaga ahli dan sebagai agen pengembangan kesadaran publik tentang pentingnya ber media dan kemerdekaan pers.
“Tenaga ahli Pers Dewan Pers bukan seperti pemadam kebakaran, melainkan salah satu tugas menjadi pendamping dalam membangun dan merajut perubahan atau kekitaan,”ungkap Nuh.
Karena persoalan yang ada di dunia pers tidak hanya sipatnya statis ahli pers juga dapat menjadi mesin atau agen perubahan mengembangkan kesadaran masyarakat bermedia dan kekitaan.
“Dengan peran kekitaan itu akan dapat mencerahkan dan memperkuat dalam membangun nasionalisme.”tegas Nuh.
Dia menjelaskan sebutan ahli lazim disandangkan pada orang yang memiliki kemampuan dan pengalaman. Meski begitu, para ahli pers tidak boleh berhenti untuk terus mengembangkan kemampuannya.
Bisa aja keakhlian itu mejadi berubah dan keahlian bisa kadaluarsa karena sipatnya dinamis seperti media koran kemudian munculnya media media onlene.
“Jika seorang ahli tidak mau meningkatkan kemampuan dalam bidang yang dimiliki, kata Nuh, maka bisa jadi kemampuannya saat ini tidak akan berlaku lagi di masa yang akan datang.
“Seperti kemunculan media online saat ini, tentu ini membutuhkan kemampuan yang berbeda dari media cetak,” ungkapnya.
“Sebagai satu pilar demokrasi Jangan sampai pers memanasi suasana, kita harus menjadi penghangat dan disitu lah peran pers hadir dengan didasarkan atas data dan fakta,” ungkap Mohamad Nuh.
Pers sebagai kekuatan. satu pilar demokrasi di negara ini karena apa, karena dalam kenyataan dalam pilar itu masih ada kongkalikong.
Disinilah pilar demokrasi peran Pers menjadi sangat strategis dalam menjaga demokrasi dan membangun nasionalisme.
“Jangan sampai pers ikut terlibat kongkalikong sebab sebab jika pers terlibat maka akan terjadi demokrasi semu,”ujar Nuh.
Dia menekankan pers dapat mencegah jangan sampai demokrasi yang ada di negara menjadi semu.
Tetapi kita harapan kehadiran pers sebagai pilar demokrasi dapat menjadi demokasi agar tidak semua tadi. Untuk itu penting memastikan bahwa pers bisa berjalan dengan baik demi menjaga kondisi demokrasi di Indonesia.
Keberadaan pers bisa memberikan kesejukan dengan menyampaikan informasi kepada publik secara fakta dengan berbasis data. harapnya.(Rd/tim).