IPNews. Jakarta. Laga maha penting akan dijalani tim nasional Indonesia dalam putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Tuan rumah Saudi Arabia dan Irak bakal dihadapi tim Merah Putih pada, 8 dan 11 Oktober mendatang di Jeddah, untuk beradu nasib memperebutkan satu tiket langsung ke Piala Dunia. Atau setidaknya lolos ke putaran kelima sebagai tim runner-up.
Saudi maupun Irak pastinya lawan berat buat Rizky Ridho dkk. Tapi sebelum pertandingan dimainkan semua tim memiliki kans yang sama. Sama-sama berpeluang lolos langsung. Walaupun banyak masyarakat Indonesia merasa waswas dengan kekuatan timnas, saya sendiri tetap menyimpan optimisme tinggi. Kenapa?
Pertama, saya yakin baik Saudi maupun Irak sangat mewaspadai kekuatan Indonesia. Mereka, saya yakini juga, waswas Indonesia bakal menjadi tim yang bisa menyulitkan bahkan menghentikan langkah mereka.
Kedua, ketika tim sudah berada sampai ke putaran keempat, berarti mereka sudah teruji. Inilah yang membuat saya memiliki keyakinan Indonesia akan bisa membuat kejutan.
Ujian dan pengalaman bertanding yang dijalani timnas Indonesia, menurut saya, sudah sedemikian baik. Walaupun terkadang tampil mengkhawatirkan, toh, faktanya timnas bisa melaju hingga putaran keempat. Sukses menaklukkan lawan-lawan yang sebelumnya dianggap sulit dikalahkan adalah bukti bahwa kemampuan Indonesia tidak lagi dianggap sebelah mata.
Beranikah Saudi Arabia memandang enteng Indonesia? Tidak akan. Dua pertandingan terakhir lawan Indonesia di putaran ketiga lalu telah membuka mereka. Dua kali bertemu, tidak sekalipun Saudi menang. Seri tanpa gol di kandang sendiri. Kalah 0-2 di Jakarta. Dua pertemuan itu pastinya meninggalkan luka mendalam. Kini, tak ada lagi kamus Saudi meremehkan Indonesia, negara yang sebelumnya selalu miudah mereka taklukkan.
Berbekal hasil itu saya merasa bahwa mentalitas para pemain Indonesia akan jauh lebih tinggi saat bertemu dengan Saudi, 8 Oktober mendatang. Kans timnas untuk memenangkan duel pun, menurut saya, juga besar. Kalaupun ada handicap yang menghadang lebih kepada faktor nonteknis.
Saudi main di kandang sendiri, plus dipimpin wasit yang katanya berasal dari negara-negara Arab. Inilah dua keuntungan yang dimiliki Saudi. Mereka akan menggunakan berbagai cara untuk bisa mengalahkan Indonesia. Jadi, waspadai betul faktor-faktor nonteknis ini.
Pun melawan Irak. Sejarah memang menunjukkan Irak adalah lawan tangguh. Indonesia jarang sekali memenangkan duel lawan tim dari “Negeri 1001 Malam” itu. Tapi, ingat, itu dulu. Sekarang, setelah Indonesia berada di putaran keempat, kalkulasi Irak terhadap Indonesia pasti beda. Saya yakin, Irak juga sangat mewadapai sepak terjang Indonesia.
Dominasi para pemain timnas yang banyak diisi pemain naturalisasi menjadi alasan kuat mengapa Saudi dan Irak sangat memperhitungkan Indonesia. Apalagi, setelah dimulainya musim kompetisi baru di liga-liga Eropa, banyak pemain Indonesia yang kembali mencuri perhatian masyarakat sepakbola dunia.
Sebuat saja Calvin Verdonk, pemain keturunan Indonesia yang kini berkiprah di Liga Prancis bersama Lille. Bek sekaligus kapten timnas Jay Idzes yang kini bermain di Seri A bersama Sassuolo. Atau kiper Emil Audero yang sekarang berseragam Cremonese di Liga Seri A Italia, serta Kevin Dicks (Borrusia Moenchengladbach). Belum lagi pemain-pemain lainnya yang juga berkiprah di klub-klub Eropa.
Kabar gembira buat timnas, striker Ole Romeny masuk dalam pemanggilan skuad Patrick Kluivert. Ole sudah pulih dari cederanya. Jika pemain Oxford ini bisa dimainkan maka kekuatan lini depan Indonesia bisa kembali seperti sebelumnya.
Ole adalah tumpuan utama barisan penyerang. Ia menjadi magnet bagi barisan depan timnas. Jika pun Ole masih belum bisa dimainkan, kita masih bisa berharap pada Mauro Zijlstra. Pemain anyar dari klub Volendam Belanda itu bisa jadi opsi utama Kluivert sebagai penganti Ole.
Jadi, dengan pengalaman, mentalitas, serta skuad yang dimiliki Indonesia. rasanya tidak ada alasan untuk tidak dapat bersaing optimal di putaran keempat. Peluang selalu ada. Optimisme harus terus dikumandangkan. Jangan menyerah sebelum bertanding. Sekali lagi, saya yakin Indonesia bisa!. (JP)

