IPNews. Jakarta. Jaksa Agung ST Burhanuddin menegaskan Komitmen Transformasi Kejaksaan yang Berkeadilan, Humanis, Akuntabel dan Modern.

“Jadilah Jaksa yang bukan hanya cerdas di ruang sidang tapi juga peka di tengah masyarakat. Bersama Persaja kita Bangun Kejaksaan yang dicintai rakyat, kata Jaksa Agung dalam sambutan HUT ke- 74 Persatuan Jaksa Indonesia (PERSAJA), Rabu, (14/5/2025), bertempat di Kejagung Jakarta. Tema “PERSAJA Bersinergi Mendukung Institusi Wujudkan Asta Cita Penegakan Hukum”.

Jaksa Agung mengatakan,” peringatan ini menjadi momentum refleksi sekaligus peneguhan komitmen terhadap penegakan hukum yang bermartabat di Indonesia.

PERSAJA bukan sekadar organisasi profesi, melainkan mitra strategis Kejaksaan dalam menjawab tantangan zaman dan menjaga integritas hukum di tengah dinamika sosial, politik, dan teknologi yang terus berkembang,” ujarnya.

Jaksa Agung menjelaskan Jaksa harus memiliki integritas yang relevan dengan perkembangan zaman. “Kita harus terus menilai sejauh mana kita telah menjadi Jaksa yang berintegritas dan relevan dengan tantangan zaman”.

Jaksa Agung mengajak seluruh insan Adhyaksa untuk meneladani nilai-nilai Tri Krama Adhyaksa – Satya, Adhi, Wicaksana. serta menjaga jiwa korsa sebagai fondasi kekuatan moral dan profesionalisme institusi.

“Jiwa korsa bukan sekadar simbol persaudaraan, tetapi fondasi dalam menghadapi tekanan eksternal dan menjaga konsistensi terhadap kebenaran hukum,” ucap Jaksa Agung.

Jaksa agung mendorong PERSAJA terus berjuang mewujudkan kesejahteraan profesi Jaksa.

“Kesejahteraan bukan hanya soal materi, tapi juga bentuk penghargaan terhadap pengabdian besar Para Jaksa,” ujar Jaksa Agung.

Jaksa Agung menekankan pentingnya peningkatan kapasitas Jaksa dan penugasan di ranah internasional, sebagaimana amanat Pasal 11A Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021.

Jaksa Agung berharap PERSAJA dapat menjadi wadah pembentukan karakter, kompetensi, dan kesadaran kolektif.
Profesi Jaksa adalah pengabdian yang menyatukan kecakapan hukum dan kepekaan sosial.

Organisasi Jaksa didirikan pada 6 Mei 1951 dengan nama awal Persatuan Djaksa-Djaksa Seluruh Indonesia (PERSADJA). Organisasi ini telah mengalami sejumlah transformasi yang mencerminkan dinamika dan perkembangan institusi Kejaksaan.
Melalui berbagai kongres dan musyawarah nasional, PERSADJA bertransformasi menjadi PERSAJA pada 1993, kemudian menjadi PJI pada 2009, dan akhirnya kembali menggunakan nama PERSAJA pada 2022, dengan penetapan 6 Mei 1951 sebagai hari lahir resmi Persatuan Jaksa Indonesia. tukasnya. (Wan)