IPNews. Jakarta. Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Syahroni SE, serap aspirasi warga Penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, (Rabu 10/1/2024)

Dalam kegiatan Reses Pertama 2024 ini, “mereka mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta tersebut untuk mengungkapkan keluhannya mulai dari fasilitas hingga iuaran sewa pun diungkap oleh sejumlah penghuni Rusunawa. Selain itu, sejumlah ruang kamar bocor.

Para penghuni Rusunawa juga mengkritisi kebijakan Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Sederhana (UPRS) PIK Pulogadung Asih Sumaretmi.

Syahroni SE, mengatakan pihaknya menerima laporan dari warga setempat terkait dugaan adanya pembayaran sejumlah uang sekitar Rp 3-5 juta.

Namun ia pun menjelaskan tengah menguji informasi kebenaran yang diterimanya tersebut.

“Besok saya sudah mulai mencari informasi, saya panggil beberapa orang dari tiap rusun untuk bisa memberikan keterangan kesaksian dan bukti-bukti. Kalau ada bukti, lihat nanti apa yang saya lakukan. Orang-orang bicara 3 sampai 5 juta saya belum menguji kebenarannya,” tegas Syahroni, Rabu (10/1/2024).

Namun pada saat itu perwakilan salah satu pegawai UPRS didepan warga penghuni Rusun PIK Pulogadung tidak bisa menjelaskan lebih detail tentang keluhan mereka.

Syahroni pun menyinggung tentang edaran Gubernur mengenai tata cara pembayaran Rusun. Ia menjelaskan kedatangan sejumlah penghuni rusun ke tempatnya bukan karena agenda kampanye.

Dikatakanya, mereka datang tak lain menyampaikan berbagai macam keluhan yang dialami setelah menempati rusun di PIK Pulogadung yang ada di Penggilingan.

“Catat lagi wartawan itu Kepala UPRS kirim orang yang nggak ngerti. Padahal ini warga, Kepala UPRS kirim orang yang ditanya warga nggak ngerti,” kata Anggota DPRD DKI Jakarta.

Selain itu, Syahroni juga menyerap aspirasi yang berasal dari penghuni Rusun. “Para penghuni Rusun menginginkan untuk disediakan lahan untuk usaha atau UMKM. Kendala lain yang diutarakan penghuni Rusun yaitu permasalahan token listrik. pungkasnya.

Edi Suparmin selaku Ketua RW 20 di Rusun PIK Pulogadung mengatakan bangunan rusun yang ditempatinya itu dinilai belum sempurna 100 persen. Permasalahan yang dialami penghuni rusun antara lain bocor serta balkon kamar mandi.

Edi pun telah melaporkan keluhan tersebut kepada pengelola. Namun, dijelaskan oleh pengelola permasalahan tersebut merupakan tanggung jawab kontraktor.

“Bangunan Rusun PIK ini saya kira sudah agak istimewa dibandingkan dengan rusun-rusun yang lain, sudah pakai akses segala macam keamanannya sangat terjamin. Tapi secara fisik sebenarnya juga belum 100% bangunan itu bisa di tempati,” ujar Edi. (ihm)