IPNews. Jakarta. Keluarga Mahasiswa Program Studi (KMPS) Pendidikan Agama Islam Universitas Al Azhar Indonesia, menggelar Webinar Nasional, diikuti dari kalangan mahasiswa, dosen dan masyarakat. Mengambil tema “ Masa Depan Institusi Pendidikan Islam di Indonesia.
Webinar Nasional diselenggarakan secara online, Sabtu (11/12/21) sekitar pukul 08.00 sampai dengan 11.20 WIB yang dihadiri sebanyak 220 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. Didominasi peserta mahasiswa dan dosen.
Tiga narasumber yang sangat luarbiasa dan penuh pengalaman hadir di Webinar Nasional ini yaitu :
Prof. Husnan Bey Fananie MA., Dr. Asmuni MA., dan Prof. Dr. Eka Putra Wirman, Lc., MA.
Ketua pelaksana Fadel Bella Akbar dalam sambutanya menyampaikan, “Kegiatan Webinar Nasional diperuntukan bagi semua lapisan masyarakat yang didominasi mahasiswa dan dosen. Mudah-mudahan bisa membangkitan semangat serta membangun pendidikan islam yang lebih baik dan maju guna untuk pendidikan Indonesia dimasa yg akan datang. Tema dari pemateri yang nanti akan disampaikan semoga menjadi tambahan ilmu untuk kita semua.
Tak luput kami sebagai ketua pelaksana atas nama pribadi dan segenap pantia mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam perkataan maupun tutur sapa yang kurang sopan. ucapnya.
Dekan Fakultas Psikologi dan Pendidikan (FPP ) Dr. Fidesrinur, M.Pd, menuturkan, ” Kita percaya bahwa umat islam mempunyai optimisme yang kuat dalam rangka menghadapi berbagai perubahan yang ada dan tentu pada kesempatan hari ini pembicara-pembicara yg kompeten dibidangnya akan menyampaikan optimisme itu untuk membuat masa depan intitusi pendidikan Islam di Indonesia makin lebih baik.
“Kegiatan ini juga apalagi menghadirkan para pembicara yang kompeten dalam bidangnya, berbagai latar belakang dan pengalaman yang kuat tentu nanti akan menyampaikan hal-hal yang dapat mendorong kita untuk dapat lebih inovatif, untuk lebih dapat menyesuaikan diri dan jika memungkinkan menjadi leader dalam pendidikan islam di Indonesia. tukasnya.
Selanjutnya Sambutan Rektor Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) yaitu Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc. mengungkapkan dengan hadirnya para narasumber yang luar biasa kami bersyukur Alh amdulillah dan berterima kasih kepada Bapak P Prof. Husnan Bey Fananie, yang telah bersedia untuk tidak bosan-bosan memberikan materi di kampus tercinta (UAI) khususnya dan tentunya para mahasiswa di Indonesia umumnya.
Selanjutnya terima kasih juga kepada Bapak dari Universitas Islam Indonesia (UII) Dr. Asmuni, MA, dan dari Padang Prof. Eka Putra Wirman, yang mana telah memberikan pencerahan dalam kegiatan Webinar Nasional Via Zoom ini.
Menurut Prof. Husnan Bey Fananie, MA selaku Dosen tetap PAI Universitas Al Azhar Indonesia dan juga beliau sebagai Profesor kehormatan dari Azerbaijan Language University. Dalam acara Webinar Nasional ini menyampaikan materi, “Potensi Pesantren Membangun Peradaban Bangsa”. Beliau menjelaskan, pesantren itu menjadi bagian yang sangat penting bahkan dia adalah gambaran kecil Indonesia kedepannya.
Pesantren adalah benteng pertahanan peradaban umat Islam Indonesia, terakhir didunia. Ketika tidak ada lagi orang membangun dan berfikir untuk membangun peradaban maka pesantren menjadi cikal bakal yang akan menjadi tonggak/sokoguru.
Sementara Dr. Asmuni, MA dan juga sebagai Dosen tetap FIAI Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, membawakan dengan materi “Ekstitensi Madrasah dalam Penguatan Pendidikan Karakter.” Menurut Dr. Asmuni, ” pendidikan kita, akan menghadapi berbagai macam tantangan apalagi di era sekarang ini. Apa yang kita butuhkan kemudian adalah kita membutuhkan aktor-aktor pendidikan tangguh, tahan puji, dan yang paling penting adalah aktor-aktor pendidikan yang mukhlisina lahuddin.
Kemudian Prof. Dr. Eka Putra Wirman, Lc., MA adalah guru besar UIN Imam Bonjol, Padang, menyampaikan materi, “Pengembangan Pendidikan Non-Formal Berbasis Masjid”.
Prof Dr Eka Putra menjelaskan,”
Masjid dan Mushalla itu adalah institusi yang ada ditengah-tengah masyarakat kita indonesia ini, yang tujuannya untuk menyelenggarakan pendidikan dan itu bertujuan mendalami ajaran agama Islam lalu kemudian dapat menjadi ahli ilmu agama Islam.
Beliau juga mengutarakan, seminar ini tentu memberikan dukungan dan dorongan kepada kita semua untuk kembali meramaikan masjid sebagai tempat ibadah.
“Masjid adalah institusi pendidikan yang sangat besar, kalau kita lebarkan fungsinya, Ia tidak saja institusi pendidikan tapi juga institusi sosial, Ia juga institusi keagamaan lainnya yang juga besar. terangnya
“Peran dan fungsinya sangat luas oleh karena itu diperlukan manajemen yang baik. Peran dari Pemerintah, Dewan Masjid, MUI, intelektual, dan peran dari lembaga-lembaga pendidikan, sangat dibutuhkan kontribusi dari Lembaga Swadaya Masyarakat,
Kemudian konstribusi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baik didaerah maupun dipusat itu perlu disinergikan untuk mengurus institusi pendidikan bernama masjid serta dibutuhkan partisipasi yang luas, semua itu untuk menuju masyarakat ideal, masyarakat Baldatun Thoyibatun Warobbun Ghofur. tandasnya. (Bagas/tim).