IPNews. Jakarta. Direktur Utama TMII, Intan Ayu Kartika, menyambut baik rencana kerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat. Demikian disampaikan Intan pada ada acara Kick-Off Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang diadakan di Anjungan Provinsi Riau, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (10/11/2024).

“Acara Kick-Off HPN 2025 yang kita saksikan hari ini merupakan simbol dari sinergi yang kuat antara TMII dan PWI dalam berkomitmen mempromosikan pariwisata dan pers berintegritas menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Intan.

Kedepan TMII siap berkolaborasi bersama PWI untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan dan pameran budaya yang melibatkan media massa untuk memperkenalkan keunikan budaya Indonesia kepada masyarakat luas. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, terutama dalam hal pemahaman dan apresiasi terhadap budaya Indonesia.

Intan Ayu Kartika berharap agar TMII dan PWI dapat terus bekerja sama dalam berbagai kegiatan di masa depan, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan budaya dan pariwisata Indonesia.

“Dengan dukungan dari PWI, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengunjung TMII, miniatur Indonesia satu satunya hanya ada disini loh” ujar Intan Ayu Kartika.

Dengan kerjasama ini juga, diharapkan dapat menjadi contoh sinergi yang baik antara lembaga budaya dan pers dalam mempromosikan nilai-nilai positif kepada masyarakat.

Wajah Baru TMII

Dalam kesempatan tersebut, Intan juga memaparkan perkembangan baru setelah revitalisasi TMII yang telah selesai.

“Alhamdulillah, revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah yang telah dimulai sejak Januari 2022 telah selesai. Revitalisasi ini menelan anggaran lebih dari Rp1 triliun, dengan tambahan Rp200 miliar dari PT Injourney BUMN,” kata Intan.

Dengan selesainya revitalisasi, masyarakat sekarang bisa mengunjungi dan menikmati wajah baru TMII yang tertata rapi, lebih hijau, lebih indah, dan lebih nyaman.

“TMII kini memiliki konsep ruang terbuka hijau yang dominan, dengan 70% ruang terbuka hijau dan 30% bangunan. Seluruh bangunan museum dan anjungan daerah telah dipercantik dan direvitalisasi dengan mengusung konsep inclusive, culture, dan smart,” paparnya.

Dengan wajah baru ini, kata Intan, TMII diharapkan menjadi ikon besar pariwisata di Jakarta dan Indonesia. Ia menjelaskan, TMII menjadi salah satu destinasi sebagai tempat dengan 70% terbuka terbuka, juga memberikan edukasi rekreasi dan juga unsur budaya.

Ia menjelaskan bahwa TMII tidak hanya menjadi destinasi wisata edukasi dan rekreasi, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan ruang bagi seniman serta menawarkan peluang dan unsur budaya kepada masyarakat.

“TMII selalu berusaha untuk menjadi pusat budaya yang dinamis dan inklusif. Kami sangat menyadari pentingnya peran seniman dalam melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa. Oleh karena itu, kami memberikan ruang bagi para seniman untuk berkarya dan mengekspresikan kreativitas mereka di area TMII,” terang Intan.

TMII menyediakan galeri seni dan ruang pameran yang dapat digunakan oleh seniman untuk memamerkan karya-karya mereka. “Dengan fasilitas ini, kami berharap dapat mendukung dan mempromosikan karya seni lokal dan nasional,’ ungkapnya.

TMII juga memiliki berbagai panggung dan arena untuk pertunjukan seni, seperti teater, tari, musik, dan seni pertunjukan lainnya. “Kami membuka kesempatan bagi seniman untuk menggelar pertunjukan mereka di sini,” jelas Intan.

TMII berkomitmen untuk terus menghadirkan unsur budaya dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan. Kami mengadakan berbagai festival budaya, pameran, dan acara adat yang melibatkan masyarakat lokal dan internasional. Ini adalah cara kami untuk merayakan keragaman budaya Indonesia dan menjadikan TMII sebagai pusat budaya yang hidup dan berkembang.

“Dengan memberikan ruang dan peluang bagi seniman, serta menawarkan unsur budaya yang kaya, TMII berharap dapat menjadi tempat yang menginspirasi dan memperkaya pengalaman budaya masyarakat,” tegasnya.

Selain itu, sekarang dibenahi itu kendaraan tidak bisa masuk, jadi jalanan terbuka ruang hijau muda lebih banyak. Kemudian fasilitas juga diperbaiki ada kendaraan listrik berkeliling melintasi Danau Archipelago, Taman burung Komodo.

Dengan ruang terbuka hijau yang dominan, TMII menjadi tempat yang ideal untuk berbagai aktivitas outdoor. Pengunjung dapat menikmati udara segar dan suasana yang asri sambil berolahraga.

“Sekarang kita juga sedang proses revitalisasi museum-museum, dan menjadi daya tarik pada jam 6.30 malam ada permainan cahaya. Jadi kita menampilkan cerita Indonesia yang di project ke air mancur itu memang baru ada di Taman Mini. Ini termasuk salah satu dari lima dimensi penting yang ada di dunia ini,” tuturnya.

Intan menjelaskan bahwa TMII kini menjadi salah satu spot rekreasi olahraga yang digemari masyarakat di Jakarta. Dalam wawancaranya, Intan menyampaikan beberapa poin penting mengenai perkembangan dan fasilitas baru yang dapat dinikmati oleh pengunjung.

TMII telah menambahkan jalur khusus bagi pengunjung yang ingin bersepeda. Jalur ini dirancang untuk memberikan pengalaman bersepeda yang nyaman dan aman, mengelilingi berbagai anjungan dan taman yang indah.

Bagi pengunjung yang gemar berolahraga lari, TMII menyediakan jalur lari yang cukup panjang dan teduh. Jalur ini memungkinkan pengunjung untuk menikmati pemandangan alam sambil menjaga kebugaran.

“Sejak revitalisasi yang telah selesai, TMII tidak hanya menjadi destinasi wisata budaya dan edukasi, tetapi juga telah berkembang menjadi spot rekreasi olahraga yang ramah bagi masyarakat. Kami menyediakan berbagai fasilitas yang memungkinkan pengunjung untuk bersepeda dan berolahraga lari di area TMII yang luas dan hijau,” bebernya.

Intinya TMII berkomitmen untuk terus mengembangkan fasilitas dan layanan yang mendukung gaya hidup sehat bagi masyarakat. “Kami berharap TMII dapat menjadi tempat yang tidak hanya memperkaya pengetahuan dan budaya, tetapi juga mendukung kesehatan dan kebugaran masyarakat Jakarta,” jelasnya. (IPN/Tim)