IPNews. Jakarta. Badan Pengawasan Pemilu Jakarta Barat (Bawaslu Jakbar) jalin sinergitas dengan guru dalam menguatkan demokrasi parsipatif, memberikan pendidikan bagi pemilih pemula atau berusia 17 tahun, di lingkungan sekolah.

Kegitan itu berisikan penjelasan-penjelasan mengenai mekanisme pengawasan parsipatif, dan dengan mensosialisasikan pendidikan mata pelajaran pancasila dan kewarganegaraan yang dilakukan oleh Bawaslu dengan merangkul guru pkn untuk terus melakukan pendidikan pemilih, bertempat di SMK Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng Jakarta Barat, Selasa (7/11/2023)

Fitriani, S.Pd., M.Pd, selaku anggota Bawaslu Jakarta Barat Kordiv SDMO mengatakan, “Guru dan kepala sekolah jadi unsur penting bagi Bawaslu karena memiliki kekuatan peran dalam strategi pengawasan partisipatif dan pendidikan untuk pemilih di lingkungan pendidikan.

Sekolah jadi tempat yang sangat strategis yang dimana Bawaslu dan guru pkn punya semangat yang sama untuk menguatkan demokrasi subtantif. “Ada korelasinya dan relasi antara materi pelajaran pkn yang kaitanya dengan demokrasi dan pemilu dengan tupoksi Bawaslu dalam menguatkan demokrasi yang partisipatif. pungkas Fitriani.

Melalui metode sosialisasi berbasis klasikal Bawaslu hadir bersama guru untuk lakukan pendidikan pemilih yang cerdas. Membuka proses dialogis, dan mengantarkan para siswa untuk memahami konteks pelaksanaan pemilu.

Apalagi dengan peranya sebagai pemilih, pemantau atau bagian dari pengawasan partisipatif, pelaksanaan pemilu 2024 mendatang dapat sukses dan bebas dari pelanggaran pemilu. harapnya.

Dengan melalui adanya kegiatan ini, para pemilih pemula menjadi pemilih yang cerdas dalam menggunakan haknya serta ikut berperan dalam mengawal demokrasi 14 februari 2024 mendatang, ujarnya

Dikatakanya juga penyelenggaraan pemilu yang baik dan berintegritas dapat meningkatkan derajat kompetisi yang sehat, partisipatif pengawasan dan keterwakilan yang mana keabsahanya dapat dipertanggungjawabkan. (Bgs)