IPNews. Bali. Menjelang akhir tahun 2022, Bakamla RI berkesempatan mengumpulkan beberapa Kepala Coast Guard negara tetangga, khususnya tergabung dalam ASEAN. Bukan tanpa alasan, pertemuan ini diselenggarakan dalam rangka menguatkan cara pandang, komitmen dan kerja sama coast guard di ASEAN, di Legian, Bali, Selasa (22/11/2022).
Pertemuan ini dimaksudkan untuk membahas potensi kerja sama antar coast guard dan penegak hukum di laut, khususnya di kawasan ASEAN. “Terlebih lagi pertemuan ini diharap dapat mencapai konsensus peningkatan komitmen dalam rangka pembentukan ASEAN Coast Guard Forum,” ucap Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia dalam sambutannya.
“ASEAN Cost Guard Forum merupakan keniscayaan sebagai forum yang ASEAN DRIVEN yaitu bagi Negara anggota ASEAN saja karena negara ASEAN ini saling berbatasan satu sama lain, dan beragam ancaman maritim di perbatasan, perlu diselesaikan hanya oleh kedua negara, tentu dengan cara-cara sesuai ASEAN Way”, lanjut Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia.
Perlu diketahui bahwa cukup banyak forum kerja sama yang aktif di kawasan ASEAN seperti HACGAM (Head of Asian Coast Guard Agency Meeting), SEAMLEI (South East Asia Maritime Law Enforcement Initiative), ReCAAP (Regional Cooperation Agreement on Combatting Piracy and Armed Robbery against Ships in Asia), namun melibatkan banyak negara di luar ASEAN yang tergabung dalam forum tersebut.
Ini adalah untuk pertama kalinya, Coast Guard negara ASEAN berkumpul untuk menyatukan visi mewujudkan laut kawasan yang damai dan aman setelah sejak 2014 ide ASEAN Coast Guard pertama kali diangkat dalam ASEAN Maritime Forum (AMF).
“Hadir dalam kegiatan ini, 8 negara ASEAN yaitu Kamboja, Malaysia, Myanmar, Indonesia selaku host, Pilipina, Thailand, Singapura, dan Vietnam”, jelas Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia.
Tahun depan di 2023, seturut dengan keketuaan ASEAN yang ada di pundak Indonesia, Bakamla RI pun menjadi ketua dan host untuk pertemuan ACF 2023”, pungkas Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia.
Pertemuan berlangsung dengan khidmat dan kental dengan suasana kekeluargaan. Tidak berhenti disitu, pembahasan juga berlanjut ke pertemuan bilateral guna membahas rencana kerja sama yang lebih mendetail dan teknis. (Tim)